***Aku ingin menjadi mimpi indah dalam tidurmu
Aku ingin menjadi sesuatu yg mungkin bisa kau rindu
Karena langkah merapuh tanpa dirimu
Karena hati tlah letih …***
Mentari terbit memancarkan senyum
terindahnya. Titik-titik embun pagi bergelayut manja di ujung daun nan
hijau. Senandung kicau burung menambah kesempurnaan pagi yg sejuk.
Alunan lagu sayup ku dengar. Menyayat hati, mengoyak jiwa. Membawaku
perlahan terbang menjauh ke masa yg tlah lalu. Masa dimana ego menjadi
tembok raksasa yg sulit di runtuhkan. Emosi membentengi semua angan dan
mimpi. Dan cinta menjadi landasan setiap perbuatan yg terjadi. Masa itu
ku namai “masa terombang-ambing”. Dan dari sinilah aku dapat melihat
keadilan tuhan sangat nyata.
“fa …lagi ngapain sih ?” dengan tiba-tiba jeje, salah seorang sahabat ku
datang menghampiri
“menurut mu ?” aku membalikkan pertanyaanku padanya
“ikhhh kebiasaan buruk, ditanya malah balik nanya. Gak sopan tau !”
“alah … dia paling lagi ngelamunin abang imut. Hhehe” sambung delia,
sahabatku juga
“apaan sih … gak usah sotoy deh …” jawabku malu-malu
“udah deh … gak usah godain dia terus … namanya juga lagi falling in
love, wajar kali kalau banyak ngelamun.” Ujar lili menengahi
***Aku ingin menjadi sesuatu yg mungkin bisa kau sentuh
Aku ingin kau tau bahwa ku begitu memujamu
Tanpamu sepinya waktu merantai hati
Oh bayangmu seakan-akan … ***
Senyuman itu … senyuman yg dengan
seketika mampu menghentikan waktu. Senyuman dengan sejuta pesona.
Senyuman milik makhluk terindah yg pernah aku temui. Tak sanggup aku
mengahapus senyuman itu. Walau Cuma sekejap.
“fa, kalau emang kamu suka sama dia, ungkapin aja …” kata delia
“kamu gila ? aku wanita, mana mungkin aku yg lebih dulu mengungkapkan”
“hallo … ini jaman emansipasi, wanita punya hak yg sama. Betul gak ?”
delia meminta bantuan suara kepada sahabat ku yg lain
“iya sih, betul juga … tapi …”
“ungkapkan sekarang ! atau tidak selamanya.”
“jangankan mengungkapkan perasaan, mengobrol saja tidak pernah” batinku
***kau seperti nyanyian dalam hatiku
Yg memanggil rinduku padamu
Ohhh seperti udara yg ku hela
Kau selalu ada …***
Hembusan angin pantai berhembus tenang.
Mengirimkan asa kepada yg terindah. Deburan ombak setia temani aku dalam
kebimbangan. Dia, dia adalah alasanku datang ke tempat ini. Dapat
memandanginya dari arah yg dekat semakin menghanyutkanku dalam mimpi yg
tak pernah usai. Kulihat dia dari ketinggian, kuperhatikan setiap senyum
yg tersungging. Manis … bahkan lebih manis dari biasanya. Namun …
perlahan ku lihat dia mulai mendekat … terus mendekat … dan semakin
mendekat. Aku tak percaya. Kini dia duduk manis dihadapanku dengan
senyum termanisnya, dan itu untukku. Dunia bagaikan runtuh seketika.
Hari itu, untuk pertama kalinya kami duduk berdua dan menghabiskan waktu
bersama. Sungguh ! itu bagaikan mimpi. Dan aku enggan bangun dari mimpi
itu.
Ringtone handphone seketika membangunkanku. Ku tatap layar handphone
tanpa berkedip. Dia … dia … dia mengirimkan sebuah pesan untukku. Aku
bagaikan mimpi untuk yg kedua kalinya. Pertama duduk bersamanya diatas
pohon, dan sekarang sebuah pesan yg isinya … APA ??? dia memintaku untuk
menjadi … kekasihnya. Ini pasti mimpi … bukan ! ini bukan mimpi.
Berkali-kali ku cubit lenganku, dan ternyata itu bukanlah mimpi …
Terima kasih tuhan … engkau telah menjawab do’a ku selama ini.
Menjadikan mimpi semuku tentangnya menjadi sebuah mimpi yg sempurna.
Menghadirkan pelangi yg indah setelah datangnya hujan.
Senyuman yg slama ini hanyalah mimpi, kini hadir mewarnai setiap hembus
nafasku. Kami arungi waktu-waktu yg indah bersama. Aku ingin waktu
berhenti berputar ketika bola matanya menatap ku. Aku ingin menjadi
satu-satunya selamanya … aku ingin terus bersamanya.
***hanya dirimu yg bisa
Membuatku tenang
Tanpa dirimu aku merasa
Hilang …***
Cinta … memang sulit menebaknya. Gejolak cinta yg
membara perlahan meredup dan padam. Detik ini titik jenuh itu telah
hadir di hatinya. Segala yg diberikan tuhan hanya titipan. Begitu pula
dia. cinta tlah membuatku lupa akan arti dari sebuah perpisahan.
Dia hanyalah pelangi dihidupku. Hadir setelah hujan datang. Dan
menghilang entah kemana setelahnya. Menghancurkan mimpi yg tlah kita
bangun, dan pergi bersama mimpi yg baru.
Kerinduan …
menyeruak dan menghancurkan asa
membatin dan terluka
mengingat tatap sayumu
senyum simpulmu
lembut belaian tanganmu
kembali hadirkan mimpi
mimpi tuk milikimu selamanya
hanya mimpi !
***dan sepi …***
created by: Syifa Nurul Inayah